Gambar Sampul Bahasa Indonesia · d_Bab 4 Profesionalisme Kerja
Bahasa Indonesia · d_Bab 4 Profesionalisme Kerja
Deden

24/08/2021 16:55:39

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Profesionalisme Kerja

45

45

Komp Bahasa SMA 3

45

Profesionalisme

Kerja

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

www.tki.or.id

Sumber:

prasetya.brawijaya.ac.id

BAB

IV

Pada pembelajaran ini, kalian akan semakin

terus mengembangkan kemampuan kalian. Di dunia

kerja, akan banyak sekali hal-hal yang bisa kalian

pelajari. Bab ini menyuguhkan materi-materi yang

banyak berhubungan dengan dunia kerja. Sebelum

nanti kalian benar-benar memasukinya, kalian telah

diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri

terlebih dahulu di dalam bab ini.

Dengan mengambil tema profesionalisme kerja,

pembelajaran kali ini akan mengajak kalian belajar

mendengarkan pembacaan laporan, menguraikan

topik cerita, membaca dan memahami artikel, menulis

paragraf dengan berbagai pola pengembangan, dan

mengidentifikasi jenis paragraf.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

46

Menulis paragraf

dengan berbagai

pola pengembangan

• Pokok-pokok isi uraian

atau ceramah

• Ringkasan isi ceramah

Gagasan utama tiap paragraf

dalam artikel ilmiah

Paragraf dengan pola

pengembangan contoh

Menyusun laporan hasil

diskusi

Menguraikan topik

cerita

Membaca dan

memahami artikel

Mendengarkan

pembacaan laporan

Profesionalisme

Kerja

Mengidentifikasi jenis

paragraf

Mengidentifikasi letak kalimat

utama dalam paragraf

Peta Konsep

Profesionalisme Kerja

47

Pada Bab II, kalian telah membahas tentang laporan dan cara

membuatnya. Kalian juga sudah mengetahui sistematika laporan.

Pada pelajaran ini, kalian akan melanjutkan atau memperdalam

pembahasan tersebut.

Perhatikan contoh laporan diskusi berikut.

Laporan Diskusi Perkembangan

Bahasa Indonesia Dewasa Ini

1.

Pendahuluan

Pemakaian bahasa Indonesia di berbagai kalangan dewasa

ini mengalami perkembangan yang cukup mengkhawatirkan.

Pemakaian bahasa Indonesia lebih menekankan pada ekspresi

diri dan pragmatis daripada mengikuti kaidah pemakaian bahasa

yang baik dan benar, bahkan mengabaikan aspek estetik serta

ungkapan akal budi yang halus.

Oleh karena itu, diskusi ini mengambil tema ”Perkem-

bangan Bahasa Dewasa Ini”. Tujuan diskusi ini adalah menge-

tahui seberapa jauh perkembangan bahasa Indonesia saat ini

sehingga kita dapat melihat tolok ukur pemakaian bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

2.

Isi Laporan

Diskusi ”Perkembangan Bahasa Indonesia Dewasa Ini”

dilaksanakan pada

a.

hari/tanggal : Sabtu, 26 November 2007

b.

waktu

: Pukul 8.00 s.d. 13.00

c.

tempat

: Aula SMA Negeri 1 Denpasar

d.

moderator

: Yogiliana

e.

peserta

: Siswa SMA Negeri 1 Denpasar kelas X,

XI, dan XII berjumlah 75 orang

Dalam diskusi dibahas masalah berikut.

a.

Pemakaian Bahasa Indonesia di Kalangan Siswa SMA oleh

Drs. Ajat Sudrajat.

b.

Pemakaian Bahasa Indonesia Tulis Laras Ilmiah di Kalang-

an Generasi Muda Intelektual oleh Drs. Toni Hidayat.

Peserta diskusi tampak antusias mengikutinya. Berdasarkan

notulen, ada 30 pertanyaan yang diajukan kepada pemakalah.

Peserta menyambut baik penyelenggaraan diskusi ini dan

berharap dapat dilaksanakan pada waktu-waktu yang akan

datang.

A. Mendengarkan Pembacaan Laporan

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

48

3.

Kesimpulan

Pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar

merupakan dambaan semua orang, terlebih golongan intelektual.

Untuk menjelaskan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan

benar, diperkirakan adanya pembinaan dan kesadaran berbahasa

pada seluruh pemakaian bahasa. Disiplin penggunaan bahasa

dalam berbagai kehidupan berbahasa sangat diperlukan.

Kalian tentu pernah melakukan kegiatan diskusi untuk membahas

suatu topik permasalahan. Berkaitan dengan hal itu, buatlah laporan

hasil diskusi yang telah kalian lakukan dengan memerhatikan siste-

matika penulisan laporan di atas!

Buka Wawasan

Beberapa petugas dalam diskusi, di antaranya sebagai berikut.

1.

Moderator

: orang yang memimpin diskusi. Dia berperan sebagai peng-

hubung antara pembicara dengan peserta.

2.

Notulis

: orang yang bertugas mencatat hasil diskusi.

3.

Pembicara

: orang yang membawakan makalah.

○○○○○○○○○

Pelatihan 1

B. Menguraikan Topik Cerita

Kalian tentu sering mendengarkan ceramah, baik di lingkungan

sekolah maupun di rumah. Ketika orang berceramah, terkadang sikap

kita serius, terkadang pula sikap kita tidak peduli. Mengapa demi-

kian? Jawabannya, tentu banyak faktor yang memengaruhinya, baik

faktor yang berkaitan dengan penceramah, maupun faktor yang

berkaitan dengan pendengar itu sendiri, maupun situasi dan suasana

yang ada.

Faktor yang berkaitan dengan penceramah, misalnya:

1.

penceramah kurang menguasai materi yang akan disampaikan,

baik materi umum maupun materi khusus;

2.

penceramah kurang memiliki kemampuan berbahasa sehingga

kurang fasih dalam menyampaikan materi;

3.

gaya bahasa dan penampilan yang kurang menarik;

4.

kurang menguasai situasi atau suasana pembicaraan.

Begitu pula, ada beberapa faktor yang berkaitan dengan pen-

dengar, misalnya:

Profesionalisme Kerja

49

1.

pendengar tidak memiliki tujuan sehingga mereka tidak merasa

berkepentingan untuk mendengarkannya;

2.

prasangka yang kurang baik terhadap penceramah;

3.

kekurangpahaman dalam menerima bahan yang diceramahkan;

4.

hal-hal yang akan mengganggu kegiatan menyimak.

Faktor lain yang memengaruhi adalah situasi dan suasana yang

ada, misalnya situasinya kurang nyaman, ruangan panas, ruangan

gaduh, dan sebagainya.

Untuk menghindari hal itu sehingga tujuan tercapai, ada

beberapa hal yang dapat kita tempuh, seperti berikut:

1.

upayakan kita berkonsentrasi pada saat mendengarkan ceramah;

2.

hilangkan prasangka yang kurang baik terhadap penceramah;

3.

sediakan buku tulis atau kertas untuk mencatat hal-hal penting

yang disampaikan penceramah;

4.

ajukan beberapa pertanyaan, apabila terdapat hal-hal yang belum

jelas;

5.

buatlah ringkasan dengan menggunakan bahasa sendiri.

Iapindo akan Membuat Standardisasi Profesionalisme

Sebagai sebuah organisasi profesional perhotelan, Ikatan Ahli

Perhotelan Indonesia (Iapindo) merasa berhak dan berkepentingan

dalam menetapkan standardisasi dan akreditasi. Dwi D. Suparwanto,

ketua II dewan pimpinan daerah (DPD) DKI Jakarta, di sela Kongres

I Iapindo di Jakarta beberapa waktu yang lalu mengatakan Iapindo

siap menjalankan tugas ini.

Sumber:

prasetya.brawijaya.ac.id

Gambar 4.1

Suasana rapat di hotel

”Standardisasi profesionalisme per-

hotelan seharusnya memang dilakukan

asosiasi profesi. Tetapi, karena selama ini di

Indonesia tidak ada asosiasi seperti ini maka

tugas standardisasi dan akreditasi dilakukan

oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran

Indonesia (PHRI),” kata Dwi.

Untuk itu, Iapindo akan sesegera mung-

kin melaksanakan tugasnya menyusun

standardisasi. Hal pertama yang akan

dilakukan adalah bekerja sama dengan Badan

Standardisasi Nasional (BSN) untuk

menyusun sistem standardisasinya. Tetapi,

dalam pelaksanaannya, lanjut Dwi, Iapindo siap berdampingan

dengan PHRI.

Dalam pembukaan konggres tersebut, Menteri Negara

Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengatakan Iapindo

sebagai sebuah organisasi profesi harus segera membuat kode etik

profesionalisme. ”Iapindo yang berisi tokoh-tokoh yang mengetahui

seluk beluk profesinya harus bisa membuat standardisasi sehubungan

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

50

dengan profesinya. Selanjutnya, keluarkan sertifikat bagi mereka

yang sudah lulus uji standardisasi,” kata Ardika.

Pada kesempatan itu, Ardika yang baru saja kembali dari Jepang

juga menyinggung program kementerian yang akan melakukan

penajaman pasar sehingga lebih mempermudah promosi pariwisata.

”Penajaman tersebut antara lain akan diprioritaskan pada pasar

Jepang, Cina, dan Australia karena mereka dianggap potensial untuk

mendatangkan lebih banyak wisatawan di masa yang akan datang,”

katanya. Untuk itu, lanjut Ardika, pemerintah akan melakukan kajian

minat wisatawan yang lebih spesifik sesuai karakteristik wisatawan

yang diharapkan. ”Jadi, nanti akan ada kajian yang bisa dimanfaatkan

untuk menyusun program wisata yang sesuai dengan minat

wisatawan untuk usia tertentu asal negara tertentu dan budaya

tertentu.''

Selama ini promosi pariwisata Indonesia menurut Ardika selalu

dilakukan secara massal tanpa perhitungan terperinci tentang minat

wisatawan asal negara tertentu. Menghadapi persaingan yang kian

ketat maka sudah saatnya ada data dan kajian tentang minat dan

karakteristik wisatawan. Kajian yang akan melibatkan akademisi dan

wakil industri ini nantinya akan mencoba merancang klasifikasi untuk

wisatawan baru (

new comer

) dan wisatawan yang sudah berulang

kali (

repeater

) ke Indonesia.

”Selama ini, tidak ada paket wisata yang dirancang khusus bagi

new comer

dan

repeater

. Selain itu,

repeater

yang sudah berkali-kali

ke Indonesia perlu diberi penghargaan agar mereka bisa tetap kembali

ke Indonesia,” kata Ardika. Penghargaan yang dimaksud adalah

personal touch

seperti mengirim kartu pos tanda terima kasih atas

kunjungan si wisatawan dan harapan agar lain kali bisa datang kembali.

Tentang kunjungannya ke Jepang, Ardika mengatakan dirinya

baru saja menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan

pemerintah Jepang tentang upaya meningkatkan kepariwisataan

kedua negara. ”Dengan MoU ini ada empat hal yang disepakati akan

dikembangkan, yaitu pengembangan promosi pariwisata kedua

negara, pengembangan produk wisata, pengembangan sumber daya

manusia, dan kerja sama sektor swasta. MoU ini akan menjadi payung

bagi empat kerja sama yang secara detail akan dibicarakan lebih

lanjut oleh pemerintah kedua negara,” katanya.

Sumber:

Media Indonesia

, 01 Juli 2003

Profesionalisme Kerja

51

Ikutilah ceramah yang digelar di sekolah atau di televisi, kemudian

kerjakan beberapa hal sebagai berikut!

1.

Tulislah nama penceramah dan tema ceramah yang disampaikan

penceramah!

2.

Catatlah pokok-pokok isi ceramah yang disampaikan oleh

penceramah itu!

3.

Ajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan penceramah!

4.

Buat ringkasan isi ceramah yang kalian dengarkan!

5.

Laporkan hasil pekerjaan kalian kepada guru mata pelajaran

untuk dibahas di kelas!

○○○○○○○○○

Pelatihan 2

Suatu artikel di dalamnya memuat ide atau gagasan seorang

penulis mengenai suatu permasalahan yang ingin ia sampaikan

melalui tulisannya. Dalam penulisan sebuah artikel, penulis selain

memerhatikan isi juga harus memerhatikan bahasa, terutama pada

artikel-artikel yang bersifat ilmiah, sehingga pembaca akan mudah

menangkap ide atau gagasan yang disampaikan penulis melalui

artikel tersebut. Selain dari itu, pembaca pun akan mudah menarik

kesimpulan dari wacana yang dibacakannya.

Selanjutnya, untuk memudahkan kalian menangkap ide yang

disampaikan penulis, catatlah pokok-pokok penting yang tersurat pada

setiap kalimat atau paragraf pada artikel itu pada buku catatanmu.

Berdasarkan catatan yang kalian kutip dari setiap paragraf, kalian dapat

membuat suatu kesimpulan dari keseluruhan isi wacana.

Bacalah artikel berikut dengan baik!

Profesi Pendongeng Mulai Menjanjikan

(We Es Ibnoe Sayy)

Menjadi juru dongeng di masa lampau memang hanya dipandang

sebelah mata. Para pendongeng pun menjalankannya sebatas hobi

ataupun profesi tambahan bagi mereka yang mencintai dunia anak

dan buku-buku cerita. Masa kini tidak lagi demikian. Mendongeng

sama seperti profesi lain yang dapat diandalkan sebagai gantungan

hidup.

We Es Ibnoe Sayy, pendongeng dari Rumah Dongeng Indonesia

yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta, membuktikan hal ini. Kini,

tanpa sungkan-sungkan, ia cantumkan jenis pekerjaan sebagai

pendongeng di kartu tanda penduduknya. ”Saya mencintai profesi

ini dan hidup dari mendongeng,” ungkapnya. We Es, begitu biasa ia

disebut, mengaku setiap bulan rata-rata mendapat order mendongeng

5–6 kali. Bahkan, jika bulan puasa, ia bisa manggung hingga 100

kali dalam sebulan. Tidak hanya di sekolah-sekolah, We Es pernah

mendongeng hingga ke Afrika Selatan.

C. Membaca dan Memahami Artikel

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

52

Ahmad Sutisna (51) atau lebih dikenal

dengan sebutan Uwa Kepoh, juga merasakan

nikmatnya menjadi pendongeng. Namanya

yang melambung sebagai pendongeng

berbahasa Sunda itu juga sependapat bahwa

dongeng dapat dijadikan gantungan hidup.

Ia mencontohkan dirinya. Secara materi, dari

hasil mendongeng ia mampu menghidupi

istri dan tujuh anaknya. Bahkan, dari hasil

mendongeng, dia mampu memiliki dua

stasiun radio. Radio yang pertama,

Suara

Teruna Jaya

, berlokasi di Pameungpeuk,

Garut Selatan. Siaran dari radio ini dapat

ditangkap hingga Pulau Christmas. Adapun

Sumber:

www.tki.or.id

Gambar 4.2

Mendongeng di depan anak-anak

sebuah stasiun radio lain miliknya berlokasi di Bandung. Radio yang

bernama Radio

Emsa

ini dibelinya beberapa tahun yang lalu.

"Alhamdulillah, dari hasil mendongeng, saya bisa punya semua ini,"

kata dia seraya menambahkan, segala sesuatu yang dilakukan dengan

serius dan kerja keras pasti berhasil.

Sebagaimana halnya pekerjaan lain, mendongeng bagi Ahmad

harus dilakukan dengan serius. "Mendongeng itu tidak bisa

sembarangan. Mendongeng adalah pekerjaan serius yang harus

dilakukan dengan serius juga," tuturnya. Selama ini, menurut Ahmad,

banyak orang beranggapan bahwa mendongeng sama mudahnya

dengan membaca buku. Cukup dibacakan dengan sedikit intonasi

dan penekanan pada bagian-bagian tertentu untuk memberi kesan

pada pendengar. Ternyata, mendongeng jauh lebih sulit dari sekadar

membaca. Untuk mendongeng, kata Ahmad, dibutuhkan wawasan

yang luas, kondisi tubuh yang prima, serta konsentrasi yang tinggi.

"Kalau membaca biasa yang lurus-lurus saja (nadanya), tentu saja

tidak menarik," kata Ahmad.

Bagi Kusumo Priyono, mendongeng tampaknya sudah mendarah

daging. Bermula dari penghargaan yang ia terima sebagai juara

mendongeng tingkat nasional yang diselenggarakan Yayasan Taman

Mini Indonesia Indah. Sejak tahun 1985, ia lalu mengkhususkan

dirinya dalam profesi ini. Sampai saat ini tidak kurang sudah 34

buku cerita dongeng yang ia ciptakan. Dalam waktu dekat, ia akan

melengkapinya menjadi 44 buku. Tidak hanya itu, dongengnya pun

kini merambah pada dunia animasi melalui pembuatan film animasi

Garuda Perkasa. Tidak mengherankan jika selama ini ia sering

dijuluki sebagai raja dongeng Indonesia. Dengan karya seperti itu,

urusan materi bagi para pendongeng tampaknya tidak lagi menjadi

penghalang.(IRN/SIG)

Sumber:

Kompas

, Sabtu, 24 Januari 2004

Profesionalisme Kerja

53

○○○○○○○○○○

Pelatihan 3

1.

Tuliskan ide atau gagasan yang tersurat pada setiap paragraf

artikel di atas!

2.

Buatlah kesimpulan tentang isi artikel yang telah kalian baca!

3.

Bacakan kesimpulan kalian di depan kelas secara bergiliran!

Mengembangkan paragraf pada dasarnya adalah untuk

memerinci gagasan utama yang terkandung dalam kalimat utama.

Rincian itu dapat berupa contoh-contoh, definisi, data, persamaan

atau perbedaan, dan lain sebagainya. Hal itu sangat bergantung pada

pola pengembangannya.

Paragraf yang menggunakan pola pengembangan contoh adalah

paragraf yang mengembangkan gagasan utamanya dengan menyajikan

beberapa contoh sebagai unsur pengembang. Rincian

atau unsur

pengembang itu biasanya ditulis dalam kalimat-kalimat penjelas.

Mari kita perhatikan sebuah paragraf berikut!

Penanganan anak autis harus direncanakan secara sangat

rinci, bergantung pada berat ringannya gejala yang ada. Misalnya,

tiap anak harus mempunyai rencana pendidikan sendiri yang

berbeda dari temannya. Psikiater, guru khusus, dan orang tua harus

bekerja sama dengan erat jika ingin hasil yang maksimal, serta

kesabaran dan keuletan dalam mengajarkan sesuatu yang biasanya

berlangsung dalam waktu yang agak lama.

Gagasan utama dalam paragraf ini dikembangkan dengan

memberikan contoh-contoh yang tersirat dalam kalimat penjelas.

Sekalipun tidak pada setiap kalimat, secara eksplisit tersurat kata-

kata tertentu,

misalnya

contoh

, dan lain-lain, namun secara implisit

hubungan itu dapat dirasakan sebagai contoh (Alwi, 2001: 49).

Agar kalian dapat menentukan dan membuat contoh paragraf

dengan pola pengembangan contoh, kerjakan pelatihan berikut!

1.

Carilah sebuah atau beberapa artikel di koran atau di media

massa, kemudian analisislah paragraf pada artikel tersebut dan

kutiplah paragraf-paragraf yang menggunakan pola pengembangan

contoh!

2.

Kembangkan gagasan utama di bawah ini menjadi paragraf

dengan pola pengembangan contoh dalam bahasa kalian sendiri!

a.

Nasib TKI ilegal di luar negeri sangat mengkhawatirkan.

b.

Lebih baik menggunakan produksi dalam negeri.

D. Menulis Paragraf dengan Berbagai Pola Pengem-

bangan

○○○○○○○○○○

Pelatihan 4

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

54

E. Mengidentifikasi Jenis Paragraf

Pada pembelajaran lalu, kalian telah mempelajari berbagai jenis

paragraf, tentu kalian telah memahami tentang paragraf. Pada

dasarnya sebuah paragraf yang baik dibangun oleh sebuah gagasan

utama atau pokok pikiran utama. Pokok pikiran utama itu sering

disebut juga topik paragraf. Gagasan utama disimpan dalam kalimat

utama. Kalimat utama sebuah paragraf ada yang disimpan di awal

ada pula yang disimpan di akhir, bahkan ada yang diletakkan di awal

dan di akhir. Perhatikan beberapa contoh paragraf berikut!

(1) Dalam kunjungannya ke Jepang, Ardika mengatakan dirinya

baru saja menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU)

dengan pemerintah Jepang tentang upaya meningkatkan

kepariwisataan kedua negara. (2) ”Dengan MoU ini ada empat hal

yang disepakati akan dikembangkan. (3) Pertama, pengembangan

promosi pariwisata kedua negara. (4) Kedua, pengembangan produk

wisata. (5) Ketiga, pengembangan sumber daya manusia. (6)

Keempat adalah kerja sama sektor swasta.

Bila kita cermati paragraf di atas terdiri atas enam kalimat.

Kalimat pertama isinya membicarakan penandatangan nota

kesepahaman bersama (MoU) dengan pemerintah Jepang dalam

upaya meningkatkan kepariwisataan kedua negara. Kalimat keda

empat hal yang menjadi kesepakatan. Kalimat (3), (4), (5), dan (6)

membicarakan tentang sektor-sektor yang disepakati. Bila kita,

cermati, kalimat pertama menjiwai keseluruhan kalimat yang ada

dalam paragraf tersebut, sedangkan kalimat-kalimat yang lainnya

menjelaskan kalimat pertama. Dengan demikian, pokok pikiran

utama paragraf tersebut tersurat pada kalimat utama yang diletakkan

di awal paragraf.

(1) Menjadi juru dongeng di masa lampau memang hanya

dipandang sebelah mata. (2) Para pendongeng pun menjalankannya

sebatas hobi, ataupun profesi tambahan bagi mereka yang mencintai

dunia anak dan buku-buku cerita. (3) Masa kini, hal ini tidak lagi

demikian. (4) Mendongeng sama seperti profesi lain yang dapat

diandalkan sebagai gantungan hidup.

Paragraf ini dibangun oleh empat kalimat. Kalimat (1)

membicarakan juru dongeng di masa lampau. Kalimat (2)

membicarakan bahwa mendongeng sebatas hobi atau profesi

tambahan. Kalimat (3) mengemukakan hal tersebut tidak begitu.

Kalimat (4) membicarakan bahwa profesi mendongeng sama dengan

profesi lain yang dpaat diandalkan sebagai gantungan hidup. Bila

kita cermati keseluruhan kalimat, kalimat (4) dalam paragraf tersebut

menjiwai keseluruhan kalimat yang ada dalam paragraf tersebut. Oleh

karena itu, kalimat (4) disebut kalimat topik yang diletakkan di akhir

paragraf.

Profesionalisme Kerja

55

Agar kalian memperoleh gambaran serta pemahaman tentang

artikel ilmiah, mari kita baca sebuah artikel berikut!

Bacalah artikel berikut dengan baik!

Buka Pikiran dengan “Mind Mapping”

Dunia sekitar kita berubah dengan semangat cepat. Begitu

cepatnya sehingga hampir-hampir kita merasa selalu berada di daerah

baru yang asing. Daerah baru ini membutuhkan pendekatan dengan

cara penyelesaian dengan yang baru dalam menghadapi berbagai

tantangan yang muncul. Alat utama kita untuk memasuki daerah baru

ini adalah pikiran kita, imajinasi, dan kreativitas kita.

Imajinasi dan kreativitas kitalah yang akan membuka pintu

menuju kemajuan, menuju produk baru dan pelayanan baru, menuju

pasar dunia yang baru, menuju cara berkomunikasi yang baru, serta

menuju cara-cara baru untuk melestarikan lingkungan dan sumber

daya alam kita. Imajinasi dan kreativitas kitalah yang akan

menghadirkan hal-hal yang lebih indah, lebih berirama, sekolah yang

lebih baik, lapangan pekerjaan yang lebih banyak, rumah bagi para

tunawisma, dan mengakhiri peperangan dan kelaparan.

Dalam rangka memahami pikiran, kita perlu peralatan yang

bukan bagian dari pengalaman dan pendidikan standar kita selama

ini. Kita perlu alat yang akan menembus batas dan membuka pikiran-

pikiran (

mind mapping

) adalah salah satu alat tersebut. Alat ini

merupakan teknik untuk mengembangkan pendekatan berpikir yang

lebih kreatif dan inovatif.

Efek pemetaan pikiran hampir tidak masuk akal, ia dapat

membuka jalan keseluruh otak, memungkinkan kegiatan lebih tertata

dalam beberapa menit, mendorong munculnya kreativitas,

mendobrak hambatan bagi para penulis, dan menghasilkan

mekanisme

brainstorming

yang efektif, tulis Joyce Wycoff dalam

bukunya yang mengasyikkan dan memberdayakan,

Mind Mapping

Your Personal Guide to Exploring Creativity and Problem Solving

.

Dewasa ini, pemetaan pikiran sudah menjadi “topik hangat” dan

banyak orang yang memanfaatkan nama besarnya, tulis Michael J.

Gelb, pendiri dan direktur

High Performance Learning

dan penulis

buku terkenal tentang kejeniusan Leonardo da Vinci, dalam

mengantarkan buku Wykoff, sayangnya, pemaparan mereka tentang

topik ini sering terasa dangkal dan ekploitatif.

Kekuatan pemetaan pikiran sering disalahpahami karena

tekniknya yang sangat sederhana sehingga maknanya yang dalam

sering luput dari perhatian. Keluwesan Wycoff dan kemauannya

untuk mengembangkan topik yang ditulisnya menjadi buku Wycoff

jauh berbeda dengan usaha-usaha lain yang sejenis.

Buku tentang

mind maping

karya Wycoff ini bagaikan kapsul,

kecil (bukunya tak lebih dari 200 halaman) namun khasiatnya luar

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

56

biasa. Secara lugas namun dalam, Wycoff menuntun pembacanya

ke dalam suatu eksplorasi yang mengasyikkan tentang kekuatan otak

manusia.

Wycoff memadukan temuan Alex Osborn (1939) tentang adanya

dua belahan otak bernama

judicial mind

(otak yang suka mengoreksi)

dan

creative mind

(otak yang sangat bebas berekspresi), yang

kemudian disempurnakan oleh riset menakjubkan dari Roger Sperry

dan Mivhael S. Gazaniga, dengan temuan Karl Primbram (tentang

ingatan), Edward de Bono (berpikir lateral). Ned Hermann (

creative

brain

), dan beberapa pakar lain.

Mind Mapping

sendiri merupakan temuan Tony Buzan. Buzan

yang oleh banyak kalangan disetarakan kehebatannya dengan

Stephen Hawking (jika Hawking ahli mengeksplorasi ruang angkasa,

Buzan ahli dalam mengeksplorasi otak), menemukan

mind mapping

pada 1970-an. Sejak 1975, bersama Michael J. Gelb. Buzan mengem-

bangkan

mind mapping

sebagai alat untuk melatih orang berpikir

dengan lebih berdayaguna.

Manfaat awal

mind mapping

adalah untuk mencatat.

Mind

mapping

menggusur metode lama

out laining

yang kaku dan kadang

mengganggu kebebasan memunculkan ide-ide baru. Mind mapping

selain mampu membebaskan seseorang yang ingin merekam

informasi, juga membantu orang tersebut untuk mengaitkan informasi

dengan dirinya dan sekaligus menjadikan diri tersebut kreatif.

Menurut Wycoff, ada delapan manfaat

mind mapping

untuk

pengembangan diri.

Pertama

dalam bidang penulisan, pemetaan

pikiran dapat membantu seseorang pengarang, misalnya, dalam

menggali tokoh novel baru atau mendobrak rintangan-rintangan

menulis sehingga kegiatan menulis dapat dilangsungkan secara cepat,

mudah, dan mengalir. (Di bawah, saya akan mengeksplorasi manfaat

pemetaan pikiran dalam kegiatan menulis ini lebih jauh).

Kedua

, di bidang manajemen projek, pemetaan pikiran dapat

membantu seseorang memecah suatu projek menjadi bagian-bagian

kecil yang kemudian dapat terawasi secara detail.

Ketiga

, untuk

memperkaya kegiatan

brain storming

. Kegiatan

brain stroming

, baik

yang dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan, cocok

dengan teknik pemetaan pikiran yang strukturnya mengalir bebas.

Keempat

, untuk mengefektifkan rapat. Bagi para manajer, ada

kemungkinan besar waktu kerja mereka digunakan untuk menghadiri

rapat. Pemetaan pikiran menjadikan waktu rapat lebih efektif dan

produktif.

Kelima

, efektif dan produktif.

Keenam

, menyusun daftar

tugas. Kadang susunan daftar tugas kita tidak formasi, menambahkan

kaitan dan asosiasi, serta menjadikan informasi lebih bertahan lama

dalam kegiatan.

Sumber:

Hernowo dalam PR,

17 Februari 2005

Profesionalisme Kerja

57

Setelah kalian membaca artikel di atas, analisislah artikel tersebut

dan kerjakan soal-soal berikut!

1.

Tuliskan gagasan utama yang terkandung dalam setiap paragraf

artikel tersebut!

2.

Tuliskan ciri-ciri artikel ilmiah yang tampak pada artikel yang

kalian baca!

3.

Bagaimana penggunaan bahasa dalam artikel di atas, baik yang

berkaitan dengan penggunaan kata maupun kalimat kalimat?

Kemukakan hasil analis kalian dengan cara menuliskan data

dan pembahasannya!

4.

Buatlah contoh beberapa paragraf dalam bahasa sendiri dengan

memperhatikan letak kalimat utama!

○○○○○○○○○○

Pelatihan 5

Refleksi

Apa yang bisa kalian petik agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Semangat profesionalisme adalah salah satu hal yang bisa kita pupuk dan terapkan

dalam kehidupan. Bagaimana penerapannya? Kalian harus bisa memilah antara

kepentingan sekolah dan kepentingan pribadi.

Kemampuan kalian dalam berbicara di depan umum akan terasah jika kalian

mengikuti pelajaran ini dengan sungguh-sungguh. Berbicara di depan umum yang

kelihatannya mudah akan terasa sangat sulit jika kita melakukannya tanpa persiapan

dan belum terbiasa. Maka dari itu, jika kamu jadi seorang pejabat yang tiba-tiba harus

memberikan sebuah sambutan atau ceramah kalian sudah mempersiapkan mental

kalian sejak dini.

Rangkuman

1.

Beberapa petugas dalam diskusi adalah moderator, notulis, dan pembicara.

Moderator bertugas memimpin diskusi. Notulis berperan untuk mencatat jalannya

diskusi. Pembicara adalah orang yang membawakan makalah.

2.

Faktor yang memengaruhi kurangnya perhatian pendengar terhadap suatu

ceramah. Dari pihak penceramah yaitu:

penceramah kurang menguasai materi,

penceramah kurang menguasai bahasa,

gaya bahasa dan penampilan yang kurang menarik, dan

kurang menguasai situasi.

Dari pihak pendengar yaitu:

pendengar tidak mempunyai tujuan,

prasangka yang kurang baik terhadap penceramah, dan

kekurangpahaman mengenai materi.

3.

Pola pengembangan dengan contoh adalah paragraf yang mengembangkan gagasan

utamanya dengan menyajikan beberapa contoh sebagai unsur pengembang.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

58

Kata Berhikmah

Tumbuh pada alur sudah diturut, tumbuh pada jalan sudah ditempuh

.

Mengerjakan suatu pekerjaan hendaknya menurut aturan yang telah ditentukan.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi

1.

Kalian diminta untuk membuat sebuah laporan tentang kegiatan

yang pernah kalian lakukan dengan menggunakan sistematika

penyusunan laporan yang baik. Setelah selesai, silakan kalian

bacakan di depan kelas secara bergiliran. Yang belum mendapatkan

giliran, kalian dengarkan laporan teman dan berikan penilaian, baik

dari segi isi, sistematika, maupun bahasa yang digunakan! Hasil

penilaian kalian bahas kembali bersama teman dan guru mata pelajaran!

2.

Dengarkan sebuah uraian yang disampaikan oleh seseorang, baik

melalui media massa atau dalam acara lainnya! Catat pokok-pokok

isi yang disampaikan itu, kemudian buat ringkasannya!

3.

Carilah sebuah paragraf pada artikel yang mengandung pola

mengembangan contoh, kemudian jelaskan pola pengembangan

paragraf tersebut dalam bahasa sendiri!

4.

Cari pula sebuah paragraf pada artikel yang mengandung pola

pengembangan perbandingan, kemudian jelaskan pola

pengembangan paragraf tersebut! Buatlah sebuah paragraf

dengan pola perbandingan dengan bahasa kalian sendiri!

5.

Baca sebuah artikel pada surat kabar dan cermati paragraf-

paragraf yang terdapat pada artikel tersebut. Tandai kalimat

utama yang terdapat pada setiap paragraf artikel tersebut. Kutip

setiap paragraf pada wacana tersebut dan kelompokkan

berdasarkan letak kalimat utamanya! Setelah selesai, laporkan

tugas kalian kepada guru mata pelajaran!